Sabtu, 19 Maret 2011

umur,cita-cita dan Paris


Waktu seumuran mau masuk TK , kalo ditanya tentang cita-cita, aku njawab dengan sangat yakin pengen menjadi dokter atau penyanyi. Karena kupikir menjadi dokter adalah profesi yang paling menakjubkan karena bisa menyulab orang sakit menjadi sembuh. Sama halnya dengan menjadi penyanyi, kupikir dengan profesi ini setiap orang bisa menjadi terkenal, dikenal semua orang, setiap hari masuk TV, masuk radio, foto dipajang dimana-mana, hebat bukan.
Begitu masuk TK, cita-cita hebatku tadi berubah  menjadi sangat sederhana, ya aku pengen menjadi penjual gorengan di terminal. Cita-cita satu ini muncul gara-gara di terminal aku melihat ada orang jualan gorengan dimana dagangannya laris diserbu pembeli.
Setelah masuk SD, cita-cita baru pun bermunculan, seperti pengen menjadi guru TK, guru SD, menjadi model, menjadi ballerina, bahkan aku pernah ingin sekali menjadi Putri Indonesia, hahaha…
Giliran menjadi anak SMP cita-cita konyolku tadi berubah menjadi lebih berbobot, seperti ingin menjadi astronot, karena waktu itu aku tersepona dengan gambar-gambar luar angkasa, aku membayangkan akan menjadi astronot pertama Indonesia yang terbang ke angkasa, perempuan lagi, hebat bukan. Juga aku ingin menjadi ilmuwan yang menemukan obat yang sekali minum dapat menyembuhkan kanker / tumor paling ganas sekalipun, atau menjadi ilmuwan yang berhasil membongkar rahasia kemisteriusan alien, atau juga menjadi ilmuwan super cerdas yang berhasil menemukan pesawat super cepat yang kecepatannya secepat kecepatan cahaya, luar biasa bukan.
Begitu duduk di bangku SMA, segalanya berubah, sekarang kalo ditanya tentang cita-cita aku sedikit kesulitan untuk menjawab. Barangkali aku menyadari cita-cita sebetulnya berbanding lurus dengan jenjang pendidikan dan berbanding terbalik dengan umur. Artinya besar umur seseorang tidak akan mempengaruhi cita-citanya, namun jenjang atau kondisi pendidikanlah yang mempengaruhi cita-cita apa yang mereka inginkan. Dan hari ini umurku bertambah satu, aku genap 17 tahun sekarang. Dan cita-citaku sekarang ini tetap sama dengan cita-cita sewaktu awal SMA kelas X dulu. Ya aku ingin masuk Sierra Teta (?) Alfa Negara (?), dispel, dan tentu saja aku ingin ke Paris. Itulah cita-citaku saat ini jika kamu ingin tahu, dan semoga cita-cita itu tidak berubah ketika aku naik kelas XII tahun depan. Karena Sieera Teta (?) Alfa Negara (?), sudah kupikirkan matang-matang, dan aku benar-benar sudah terobsesi memasukinya 2 tahun yang akan datang, semoga ini tidak hanya sekedar cita-cita namun bisa menjadi kenyataan. Amien.

Sabtu, 12 Maret 2011

Filosofi seragam SMA

Pernah berpikir mengapa Menteri Pendidikan, memilih seragam SMA warnanya putih abu-abu? Bukannya warna-warna lain seperti putih-ungu, atau putih hijau saja? Apa karena warna abu-abu merupakan warna yang tidak jelas (perpaduan antara putih dan hitam), sehingga dengan memakai seragam putih abu-abu diharapkan masa SMA dijadikan sebagai masa memperjelas hal yang tidak jelas? ..............emmmp mungkin juga.
Setelah 1,5 tahun memakai seragam ini, aku baru tahu sekarang, alasan mengapa warna putih abu-abu dipakai sebagai seragam SMA. Ternyata jawabannya sederhana saja.
  1. Warna putih melambangkan warna otak manusia yang belum masih bersih, maksudnya belum pernah dipakai untuk berpikir.
  2. Sedangkan warna abu-abu melambangkan warna otak manusia yang sudah pernah dipakai untuk berfikir.
Jadi intinya, warna putih abu-abu di filosofikan sebagai harapan agar masa SMA dijadikan sebagai masa perjuangan dalam mengisi kekosongan otak yang belum terisi apa-apa itu dengan berupa-rupa ilmu yang menjadikan otak kosong tadi berisi, dimana ditandai dengan perubahan warna dari putih menjadi abu-abu.
Terus apa makna warna seragam SD dan SMP yang puih merah dan putih biru? ada yang tahu?.........

Selasa, 01 Maret 2011

1 Maret

Sesekali ayo kita bicara tentang hal yang agak jarang ditulis di blog ini. Hal yang terkadang sangat merepotkan tapi nggak pernah membosankan, bombastis dan obrolan sejuta umat  = ci Nta

Sebuah kata yang menurut para ahli merupakan partikel microskopis dalam tubuh yang ukurannya jauh lebih kecil dari ukuran elektron, namun mampu menciptakan daya energi yang luar biasa, seperti menimbulkan daya ledak melebihi bom nuklir sewaktu bertemu dengan manusia tertentu, dan mampu menghasilkan kafein alami dengan kadar 100% sewaktu mengingat manusia tertentu, dan juga mampu menggasilkan hormon anti-gravitasi sehingga tubuh kita bisa secara tiba-tiba tidak menginjak tanah ketika bertemu dengan seseorang.

Pernahkah membayangkan dunia tanpa adanya kata ci Nta??
  1. Kehidupan nggak pernah ada
  2. William Shakerspier nggak akan pernah dikenal sebagai pencipta tokoh romeo & juliet
  3. Provider nggak akan pernah ngasih promo semacam "Gratis 1000 sms" soalnya nggak ada ya ngojob lewat sms
  4. Nggak akan pernah ada realita show Termehek-mehek
  5. Tiap tanggal 14 Februari, nggak ada yang jualan bunga ato coklat, soalnya nggak ada yang ngrayain valentine
  6. Nggak akan pernah ada orang "nggak jelas" kayak aku, yang posting-in tulisan nggak jelas kayak ini.
Kesimpulannya:
Inti dari tulisan yang nggak berinti ini adalah hari ini aku cuma mau ngucapin happy birthday buat orang yang memberiku teori bahwa ke6 poin di atas tidak pernah ada.

*NB: aku ngerti kalo tulisanku kali ini nggak jelas banget n nggak penting, jadi aku minta maaf kepada semua pihak yang udah membuangnya waktu dengan sia-sia untuk membaca tulisan yang sia-sia ini*