Kamis, 30 Desember 2010

Nilai atau ilmu??

Rapot oh rapot . . .
Rapotku, dikau emang udah 2 mingguan dibagiin
Dan selama itu pula dikau sukses sekali membuat bibirku manyun dan mataku tak berkedip barang sedetik
Tak kusangka engkau menghianati diriku sehina-hinanya
Pun tak kuduga dikau mempermalukan diriku dengan posisi rengking yang terjun bebas
Membuatku menangis darah, tatlaka selama seminggu lebih diriku hanya bisa melihat dan mendengar mereka yang saling bertanya satu sama lain tentang renking, dimana jawaban mereka selalu diatas 10 besar
Oh rapotku tega nian dikau, bahkan kau membuatku tak bisa menjawab pertanyaan guruku tentang rengkingku di depan teman-teman pintarku ?? oh . . .
Kini 2 minggu telah berlalu
Kuyakin kegiatan saling bertanya tentang rengking sudah menjadi hal basi
Maka kuampuni dan kumaafkan dirimu, kuakui ini memang salahku
Tapi,, TAPI kenapa kemarin masih ada orang yang bertanya tentang rengking??

Hadoooh!!! kalo udah kayak gini pengen buanget rengking dan nilaiku di rapot SD pindah di rapot SMA !!
Mungkin kalo sekolah lain, nilai gampang banget didapet, sayangnya disini (baca : sekolahku) nggak banget! Kita bagaikan anak bebek yang disuruh lari maraton sendiri terus-terusan tanpa bantuan, kalo mau dapet nilai bagus. yupp di sekolahku nyari nilai emang nggak gampang. Meskipun sebenarnya nilai itu tergantung siapa gurunya, tetep aja itungannya nyari nilai disitu susah.
Enaknya ya kalo dapet guru yang baik yang suka nolong (bukan nyogok lho!) tapi sayang jumlahnya dikit banget, nggak enaknya ya kalo dapet guru yang 'pelit' yang jumlahnya melimpah ruah disitu. Tugas cuma dikasih waktu dikitlah, kadang ulangan satu hari lebih dari 2 pelajaranlah, soal ulangan yang diambil dari buku yang banyaklah, soal-soal ulangan yang susahlah, nggak heran kalo kadang-kadang ulangan nilainya kayak nomer sepatu. Makanya nggak heran juga kalo tiap habis ulangan selalu ada bau kepala gosong, soalnya otak kita bekerja terlalu keras sampe panas n gosong (?!) Kalo ini terjadi waktu SMP sih nggak masalah, tapi ini SMA, helo . . . . . !! nilai jelek, PMDK dikemanain tuh rapot.
Kalo anak sekolah lain mungkin ada yang nggak peduli dapet ilmu ato nggak disekolah dan lebih mentingin dapet nilai, sehingga terjadi aksi sogok sana sogok sini dan muncul istilah sekolah itu nyari nilai.
Kalo kita, emang kita udah dapet ilmu tapi yang jadi persoalan gara-gara standart guru-guru disitu yang ketinggian jadinya kita kekurangan nilai, jadinya ya sama kayak anak sekolah lain kita sekolah juga nyari nilai, bedanya nggak dengan cara nyogok sana nyogok sini.
Akibatnya ya kayak beberapa kakak kelas XII -ku yang demi PMDK, demi kuliah di PTN ternama, demi STAN dan demi sekolah/universitas imipian lainnya. Mereka rela les seminggu penuh, hari minggu juga mereka relain buat les. Ada seorang kakak kelas XII-ku yang selain les di GO juga les SCC juga les privat bhs.inggris, privat fisika, privat matematika. Kebayang jadwal lesnya yang full ??!

Senin, 20 Desember 2010

cetak foto membawa berkah

Live report :
Aku pikir 14 Juni 2010 kemarin adalah yang terakhir sebelum jeda panjang sampai bertahun-tahun,,
Tapi ternyata,,
Dengan cara yang tidak sekalipun pernah terpikir, 
Jeda panjang bertahun-tahun itu hanyalah 6 bulan saja,,

"i hope that I have a place in your heart too, now and forever you are still the one"

Minggu, 12 Desember 2010

100 Things to do before you die

Akhirnya setelah lama nyari, akhirnya ketemu juga kata-kata yang pas buat ngambarin maksudku tentang mimpi A dan mimpi B. Selama ini aku ngganggap kedua mimpi itu beda, kalo mimpi A itu kayak mimpi-mimpi pada umumnya, mau jadi presiden kek mau jadi menantu Donald Trumb kek, jadi astronot kek, terserah. Nah kalo mimpi B itu bagaikan mimpi yang HARUS, kayak apa sih tujuan kamu selama ini? gitu. Istilahnya mimpi B itu kayak Things to do before you die.
Nah sekarang inilah waktunya aku gabung sama orang-orang lainnya menuliskan 100 Things to do before you die.
  1. Minginjakkan kaki di Paris, entah dalam rangka rekreasi ato punya urusan selama berbulan-bulan. Eiffel . . Lourve . . . Notredame . . Arc de Triomphe . . 
  2. Naik Haji nyempurnain rukum Islam
  3. Kuliah sampai S2 untung-untung kalo bisa S3
  4. Lulus kuliah langsung dapet kerjaan, nggak pakek acara nganggur
  5. Nikah sebelum umur 25 dan kalo nikah nggak perlu rame n gede-gedean, simpel aja (pesennya ayah nih)
  6. Membangun rumah yang desainnya sama kayak desain rumah buat tugas kesenian kemarin
  7. Menulis buku entah buat diterbitkan ato nggak n buat lukisan
  8. Nyelesaiin gambar foto keluarga, handmade!
  9. Bisa membalas kebaikan mama (panggilan buat salah satu Budhe ku) yang dari kecil uda sayang n ngrawat aku kayak anaknya sendiri
  10. Nurunkan BB biar ideal sama tingginya hahaha . . .
  11. Belajar bahasa asing lain, mungkin French
  12. Ngasain jadi orang yang selalu sholat lengkap 5 waktu tiap harinya plus sholat malam. Soalnya sholatku selalu bolong-bolong.
  13. Bisa masak enak, setidaknya makanan yang ada rasanya, soalnya selama ini masak nasi goreng aja nggak pernah ada rasanya, oh . . . bakat keluarga rupanya nggak nurun ke aku, cuma aku doang, bayangin 2 kakakku, dan ayahku, Ibuku bisa masak semua n selalu enak-enak
  14. Jalan-jalan keliling Indonesia, masak negara sendiri nggak kenal
Sementara itu aja sisanya sambil jalan, hahaha . .

Sabtu, 11 Desember 2010

Naik ke puncak Eiffel ??

Posting ini hanyalah copy-an dari tuansufi.wordpress.com secara aku belum pernah ke Paris n ini bukan pengalamanku sendiri.


Pintu masuk buat naik ke atas menara Eiffel, ada di 4 tiang kaki menara. Begitu kami tiba jam 1 siang, orang2 sudah pada antri di 3 tiang, pintu masuk pada salah satu tiang tidak dibuka. Kami memilih yang antriannya lebih pendek yaitu pintu tiang timur.
Tiket bisa booking dari internet atau biro perjalanan, atau beli langsung. Ada 3 jenis tiket, yaitu tiket lift sampai tingkat pertama = 4,8 euro, sampai tingkat kedua = 7,8 euro sedangkan tiket untuk sampai ke puncak menara = 12 euro. Aku sama teman2 langsung naik ke puncak menara eiffel. lift dari bawah (kapasitas 40 orang) cuma sampai tingkat ke-2, lalu kita harus ganti lift yang lebih kecil lagi (kapasitas 15 orang) untuk ke puncak menara.


Di puncak menara sendiri ada 2 lantai, lantai bagian bawah ada koleksi bendera negara-negara di dunia beserta jaraknya dari Eiffel. Contohnya, Negara kita jaraknya dari Eiffel (Jakarta-Eiffel) kurang lebih 11.584 Km . Nah bagian terbaiknya ada di lantai bagian atas, kita bisa melihat segala penjuru kota paris, dan ada juga diorama waktu Gustav Eiffel membuat menara ini. Di sinilah akhirnya aku menemukan Toilet. Alhamdullillah . . .
dari puncak eiffel, kami kemudian turun ke tingkat 2, tingkat pertengahan dari menara ini. Disini ada restaurant dan tempat istirahat. Setelah mengambil beberapa foto puncak eiffel dari lantai ini, aku kemudian nyoba turun melalui tangga menuju tingkat ke-1.
Di tingkat kesatu lebih luas lagi areanya. Selain ada restauran dan toko-toko souvenir, di salah satu sudut pilarnya ada beberapa simulasi fisika perhitungan2 untuk menara eiffel, lalu ada viewer untuk anak-anak mendengarkan kisah tentang menara ini. Lalu di sisinya yang lain aku juga menemukan model mekanik penggerak lift dalam bentuk yang lebih kecil.
Akhirnya, setelah kurang lebih 3 jam di menara eiffel, kami mengakhiri kunjungan kami. Sensasi menara ini memang luar biasa, bahkan setelah kami sampai bawah pun dan meninggalkan menara itu, tak henti2nya kami menggambil foto. Oh ya di lantai 2 dilihat dari bawah, aku melihat ukiran tulisan nama-nama ilmuwan Perancis, berputar di seluruh arah. Ini menunjukkan bahwa warga Perancis amat respek terhadap ilmu pengetahuan. Mungkin agak berbeda dengan kita ya, dimana justru nama-nama yang terukir di monumen2 adalah nama-nama penguasa. Bahkan untuk nama tanaman padi atau hewan bebek unggul saja pakai nama penguasa. Pantesan aja para peneliti kita tidak semangat, soalnya penguasa memaksa minta dikenang dengan cara seperti itu. Ironi . . .

Jumat, 10 Desember 2010

Selasa, 07 Desember 2010

DetEksi Convention 2k10

Deteksi Convention merupakan konvensi anak muda terbesar yang diselenggarakan DETEKSI Jawa Pos. Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, konvensi ini menampilkan kompetisi mading SMP SMA sebagai even utama, disamping kompetisi lain seperti custom shoes, model, band, jurnalis sekolah, pop group, dan OZ deteksi challenge. Tahun ini panitia mengusung tema: "Make People Laugh". Untuk pamerannya sendiri dimulai dari hari Jum'at 19 November sampai 28 November kemarin, di SSCC Supermal Pakuwon Indah. Dan diantara sepuluh hari itu ada Tangga , Drive dan Baron. Dan khusus di malam final Model, Vierra, Andra & backbone serta Indra Bekti plus Fitri Tropika (segai host) didatengin langsung!!


Ikut Deteksi sendiri, menurutku nggak lagi sekedar ngrebut hadiah 2 minggu homestay di Australia, tapi mempertaruhkan gengsi nama sekolah di event anak muda-yang orang-orang bilang-terbesar di Indonesia.
Tahun ini, sekolahku ikut kompetisi mading yang 2D dan 3D, untuk yang 3D nih kita (tim pembuat, halah!!) sepakat dengan bentuk Onde-Onde Raksasa. (jajanan asli Mojokerto nih!)
Oh ya biarpun (lagi-lagi) sekolahku nggak dapet piala, se-nggaknya dari lebih dari 250 mading yang ikut, mading 3D kita sempet masuk nominasi 10 mading yang bakal dipilih Ambassador Award, dimana dari sepuluh madig itu diambil 2 mading yang menampilkan unsur Australia dan Indonesia. Tapi sayangnya karena faktor XXXXX kita gagal tampil, dan direbutlah Ambassador Award itu sama SMA asal Surabaya (nggak perlu sebut merk!!!). Dan kita juga masuk koran lho, hahaha . . biarpun koran nya Jawa Pos(yang sejatinya penyelenggara acara itu sendiri, tapi kan nggak semua mading yang ikut deteksi itu masuk koran semuanya.


Behind the screne:




Final Model Competision yang dimeriahkan olehVierra, Andra & the backbone serta Indra Bekti plus Fitri Tropika (segai host) ternyata diadain di tempat yang berbeda dengan tempat pameran biasanya saudara-saudara!!.
Sebenarnya sih tetap di SSCC Supermal Pakuwon Indah, tepat bersebelahan sama tempat pameran biasa malah, hanya terpisah oleh tembok doank. Ya emang sih agak-agak 'Ngarep' kalo bisa lihat langsung acara final model itu hanya dengan tiket masuk 8.000. Jadilah yang masuk ke acara itu mereka-mereka yang tebel dompet. Emang berapa sih tiketnya?? 75. ribu buat kursi biasa n 100. ribu buat kursi VVIP. Sebenernya sih panitia udah ngasih subsidi buat pemegang ID Card sebesar 10 persen, tapikan nggak kurang ngaruh! Truz gimana nasip orang-orang kayak aku? ya aku n orang-orang lainnya cuma bisa liat acara final model itu live lewat big screen.
Bayangkan hanya terpisah tembok yang tebelnya nggak sampek 25 cm, kita nggak bisa ngliat langsung.




Rabu, 01 Desember 2010

1 Desember

Sampai sekarang sudah ada ribuan orang dgn HIV AIDS (ODHA) di Indonesia, bahkan jutaan ODHA di seluruh dunia.Mengerikankah ?? Nggak juga . .
kenapa? Karena biarpun penyakit ini ganasnya bukan main, tapi penyebaran nggak semudah yang di bayangkan kok.Jadi nggak perlu kita repot2 mengucilkan atau mendiskriminasi mereka. Inget virus HIV hanya menular lewat kontak antar cairan tubuh : darah, asi, cairan vagina, dan air mani aja. Apalagi ditambah fakta bahwa nggak semua penderita HIV AIDS tertular penyakit itu karena free sex ato narkoba.
Kita memang harus waspada, jangan sampai tertular, yang kita perlu lakuin adalah kehati hatian. Jangan mengucilkan penderita HIV AIDS,sebenarnya mereka sama kayak penderita penyakit mematikan lainnya, yang juga pengen sembuh dan di akui d masyarakat.
Stop diskriminasi !!
Selamat hari AIDS sedunia !!