Minggu, 21 November 2010

Tragedi Fotografer dadakan


Sekitar 3 tahun belakangan aku emang tertarik n jadi suka sama fotografi. Makanya nggak jarang aku nawarin jadi 'juru foto dadakan' buat temen-temen yang doyan banget foto-foto a.k.a  narsis atau waktu ada kegiatan. Tapi yang perlu digaris bawahi, aku (lumayan) sering jadi 'juru foto dadakan' hanya karena aku suka pegang kamera n ambil gambar, bukan karena aku ahli, berbakat atau pinter fotografi. 
Sekitar 2 minggu-an kemarin, ada temenku yang ikut lomba fotografi liputan pertandingan basket n futsal ,tapi tiba-tiba aja minta digantiin. Setelah menawarkan ke anak-anak yang lain, nggak tau kenapa aku malah bilang mau nggantiin. Jadilah aku sama satu adek kelas maju buat lomba itu. Dan hasilnya . . . KACAU !! PARAH !!
Kekacauan pertama, pas sampai stadion aku baru nyadar kalo yang bakalan aku foto adalah obyek gerak, dimana sebelumnya aku nggak pernah motret obyek gerak atau semacam pertandingan kayak ini. Bodohnya aku ....
Kekacauan kedua, aku pakek kamera digital saudara-saudara! Nekat n malu-maluin !! jelas waktu ngeliput sekolah-sekolah lain pakai SLR, cuma aku sendiri yang pakai kamera digital. Hasilnya . . .



 blur mode on !!


 Ini nih hasilnya kalo kamera digital diadu sama SLR. Pas aku motret ni foto, ada sekolah lain yang sama-sama lagi motret, kita sama-sama pakai blitz, tapi berhubung dia pakai SLR, jelaslah fotoku jadi gelap kena blitz dia, hiks ..

Suka bukan berarti ahli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar